Selasa, 07 Juli 2015

Enrekang Duri, Sulawesi Selatan

       Di Sulawesi Selatan,  Makassar, lebih spesifiknya Kabupaten Enrekang bermukimlah sebuah suku yang mewarnai keaneragaman suku di Indonesia yang bernama suku Duri. Ditinjau dari segi sosial budaya, masyarakat Kabupaten Enrekang memiliki kekhasan tersendiri. Hal tersebut disebabkan karena kebudayaan Enrekang (Massenrempulu') berada di antara kebudayaan Bugis, Mandar dan Tana Toraja. Bahasa daerah yang digunakan di Kabupaten Enrekang secara garis besar terbagi atas 3 bahasa dari 3 rumpun etnik yang berbeda di Massenrempulu', yaitu bahasa Duri, Enrekang dan Maiwa. Bahasa Duri dituturkan oleh penduduk di Kecamatan Alla', Baraka, Malua, Buntu Batu, Masalle, Baroko, Curio dan sebagian penduduk di Kecamatan Baraka. Bahasa Enrekang dituturkan oleh penduduk di Kecamatan Enrekang, Cendana dan sebagian penduduk di Kecamatan Anggeraja. Bahasa Maiwa dituturkan oleh penduduk di Kecamatan Maiwa dan Kecamatan Bungin. 

         Daerah ini hampir sebagian besar terdiri dari gunung gunung, salah satu gunung yang mejadi simbolik dari daerah ini yaitu "Buntu Kabobong" atau yang biasa dikenal dengan nama Gunung Nona. Gunung Latimojong (Rantemario) juga terletak di Enrekang yang merupakan gunung tertinggi di Selawesi. .Baru-baru ini Enrekang juga terkenal dengan ciri khas baru yang membumim diseluruh daerah-daerah se-Indonesia bahkan hingga manca negara yaitu ditemukannya Batu Kura-Kura dan Batu Sisik Naga yang sekarang sudah memasok kepasar pasar.

       Di Enrekang juga terdapat beraneka ragam makanan khas yang menggugah selera. Meskipun posturnya yang masih sangat sederhana tapi rasanya jangan ditanya lagi, sudah pasti membuat ketagihan. Adapun makan khas daerah ini diantaranya yaitu Bipang, Deppa, Te'Tekan, Baje', Baro'bo, Sokko', Sawalla, , dan banyak lagi. Selain itu ada juga makan khas Enrekang yang tak boleh ketinggalan disebutkan dalam postingan ini  yaitu Keju made in Indonesia (Dangke).

      Maccerang Manurung adalah salah satu tradisi budaya yang ada di kabupaten Enrekang. Perhelatan budaya ini diadakan sekali dalam 8 tahun di Desa Kaluppini sekitar 9 km dari Ibukota Kabupaten. Maccerang Manurung banyak dikunjungi orang bukan hanya pengunjung lokal tetapi juga dari luar propinsi bahkan perantau. Maccerang Manurung dilakasanakan dengan maksud memohon keselamatan dan rezeki dalam menjalani kehidupan yang akan datang. 

      Mayoritas penduduk di Daerah Enrekang beragam Islam. Petani menjadi mata pencarian sebagaian besar masyarakat. Beberapa di antara mereka menanam tanaman keras dan memelihara hewan ternak. Sebagian kecil lagi membuat barang kerajinan. Adapun tanaman pertanian suku Duri, terdiri dari padi, jagung, ubi, cabai, dan bawang merah.

Beberapa Galery dari tanah Duri










=> sekian postingan dari saya, semoga beranfaat untuk kita semua, Wassalam.


Sumber referensi : https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Enrekang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar